Pemirsa Blog Anak Gadis SMK yang berbahagia, berikut cerita berkategori Cerita Panas ABG Hamil melanjutkan Cerita mesum Panas Istri Tetangga melanjutkan postingan kemarin, , semoga bisa diambil hikmahnya...
HP bisa memperlancar pergaulan, tapi juga jadi mudah…..menggauli. Buktinya di Bojonegoro (Jatim), pemuda Kirmanto, 28, berhasil merayu Tutik, 17, lewat SMS di HP. Tapi sayangnya, begitu berhasil begituan dan hamil, Kirmanto malah menikahi gadis lain. Keruan saja orangtua Tutik mencak-mencak.
Di era gombalisasi ini sepertinya orang tak bisa hidup tanpa HP. Jangankan yang untung-wicara (bisa omong), sedangkan yang tuna-wicara saja banyak yang demen HP dan sibuk main WA. Tapi ya itu tadi, di tangan untung-wicara, HP sering disalah-gunakan. Bukan sekedar untuk komunikasi asi sambungrasa sebagaimana kata Menpen Harmoko dulu, tapi juga untuk alat komunikasi sambungraga.
Salah satu contoh Kirmanto, warga Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Tahu sahabatnya punya kenalan gadis cantik, dia berusaha minta nomernya. Tanpa curiga diberinyalah nomer si gadis yang ternyata bernama Tutik tersebut. Begitu dapat nomer tersebut, Kirmanto aktif mengajak berkenalan. Ternyata direspon dengan baik.
Mulailah Kirmanto hape-hapean terus dengan Tutik, dari telepon, SMS sampai WA-nan. Ujung-ujungnya ingin ketemu langsung, bertatap muka. Itu pun dilayani. Mereka janjian ketemu di pinggir hutan Kecamatan Ngasem. Tempatnya memang sejuk, sepi lagi. Nah di forum inilah kemudian Kirmanto merayu-rayu agar Tutik mau diajak berhubungan intim. “Kalau ada apa-apa, saya siap jadi penanggung-jawabnya.” Kata Kirmanto tanpa malu-malu.
Tapi Tutik yang cantik itu menolak ajakan pemuda kenalan baru. Mestinya, jika ketemu cowok model demikian, langsung tutup buku. Ketika Kirmanto ingin main ke rumahnya, eh….masih dilayani juga. Tapi ya bagaimana lagi, kata ustadz kan banyak tamu banyak rejeki. Jadi meski hatinya empet, lahirnya Tutik bilang, “Pintu rumahku selalu terbuka kok.”
Tentu saja Kirmanto kegirangan. Semangatnya yang tak kunjung padam itu seakan memperoleh lampu hijau. Kebetulan sekali pas main ke rumah Tutik situasinya sangat kondusif alias sangat mantap terkendali. Dai ngobrol ngalor ngidul, ujung-ujungnya kembali ke target lama, mengajak hubungan layaknya suami istri. Entah pakai ilmu apa, kali ini Tutik bisa bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Kirmanto.
Celakanya, sekali mendulang sukses, Kirmanto tanduk neh (nambah) di kesempatan lain. Gara-gara dulu bilang pintu selalu terbuka, kini roknya juga selalu terbuka. Paling tragis sekaligus ironis, 4 bulan kemudian dinyatakan bidan bahwa Tutik positip hamil 3 bulan.
Tentu saja orangtuanya segera minta pertanggungjawaban. Ternyata enak saja Kirmanto berkelit, dengan alasan sudah mau nikah dengan gadis lain. Alasan ini sudah barang tentu tidak bisa diterima. Karena Kirmanto tetap ngotot tak mau menikahi Tutik, akhirnya persoalan ini dilempar ke Polsek Ngasem. Gara-gara ulahnya Kirmanto terancam penjara 5 tahun atau denda paling banyak Rp 5 miliar.
Satu juta saja tak punya, kok bayar denda Rp 5 miliar.
-by : cerita panas / anak smk
HP bisa memperlancar pergaulan, tapi juga jadi mudah…..menggauli. Buktinya di Bojonegoro (Jatim), pemuda Kirmanto, 28, berhasil merayu Tutik, 17, lewat SMS di HP. Tapi sayangnya, begitu berhasil begituan dan hamil, Kirmanto malah menikahi gadis lain. Keruan saja orangtua Tutik mencak-mencak.
Di era gombalisasi ini sepertinya orang tak bisa hidup tanpa HP. Jangankan yang untung-wicara (bisa omong), sedangkan yang tuna-wicara saja banyak yang demen HP dan sibuk main WA. Tapi ya itu tadi, di tangan untung-wicara, HP sering disalah-gunakan. Bukan sekedar untuk komunikasi asi sambungrasa sebagaimana kata Menpen Harmoko dulu, tapi juga untuk alat komunikasi sambungraga.
Salah satu contoh Kirmanto, warga Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Tahu sahabatnya punya kenalan gadis cantik, dia berusaha minta nomernya. Tanpa curiga diberinyalah nomer si gadis yang ternyata bernama Tutik tersebut. Begitu dapat nomer tersebut, Kirmanto aktif mengajak berkenalan. Ternyata direspon dengan baik.
Mulailah Kirmanto hape-hapean terus dengan Tutik, dari telepon, SMS sampai WA-nan. Ujung-ujungnya ingin ketemu langsung, bertatap muka. Itu pun dilayani. Mereka janjian ketemu di pinggir hutan Kecamatan Ngasem. Tempatnya memang sejuk, sepi lagi. Nah di forum inilah kemudian Kirmanto merayu-rayu agar Tutik mau diajak berhubungan intim. “Kalau ada apa-apa, saya siap jadi penanggung-jawabnya.” Kata Kirmanto tanpa malu-malu.
Tapi Tutik yang cantik itu menolak ajakan pemuda kenalan baru. Mestinya, jika ketemu cowok model demikian, langsung tutup buku. Ketika Kirmanto ingin main ke rumahnya, eh….masih dilayani juga. Tapi ya bagaimana lagi, kata ustadz kan banyak tamu banyak rejeki. Jadi meski hatinya empet, lahirnya Tutik bilang, “Pintu rumahku selalu terbuka kok.”
Tentu saja Kirmanto kegirangan. Semangatnya yang tak kunjung padam itu seakan memperoleh lampu hijau. Kebetulan sekali pas main ke rumah Tutik situasinya sangat kondusif alias sangat mantap terkendali. Dai ngobrol ngalor ngidul, ujung-ujungnya kembali ke target lama, mengajak hubungan layaknya suami istri. Entah pakai ilmu apa, kali ini Tutik bisa bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Kirmanto.
Celakanya, sekali mendulang sukses, Kirmanto tanduk neh (nambah) di kesempatan lain. Gara-gara dulu bilang pintu selalu terbuka, kini roknya juga selalu terbuka. Paling tragis sekaligus ironis, 4 bulan kemudian dinyatakan bidan bahwa Tutik positip hamil 3 bulan.
Tentu saja orangtuanya segera minta pertanggungjawaban. Ternyata enak saja Kirmanto berkelit, dengan alasan sudah mau nikah dengan gadis lain. Alasan ini sudah barang tentu tidak bisa diterima. Karena Kirmanto tetap ngotot tak mau menikahi Tutik, akhirnya persoalan ini dilempar ke Polsek Ngasem. Gara-gara ulahnya Kirmanto terancam penjara 5 tahun atau denda paling banyak Rp 5 miliar.
Satu juta saja tak punya, kok bayar denda Rp 5 miliar.